PERGAULAN BURUK AKAN MERUSAK KEBIASAAN BAIK




“Anda akan tetap seperti hari ini pada lima tahun ke depan, kecuali untuk dua hal; dengan siapa anda bergaul dan buku-buku yang telah Anda baca” (Charless Jones)
Dari awal saya sangat mempercayai ucapan Charless Jones ini. Upaya yang saya lakukan menerima tugas menangani perpustakaan sekolah. Salah satu motivasinya, prihatin dengan pergaulan siswa-siswa saya.
                Sebagian besar orangtua siswa  merupakan orang yang tidak berpendidikan, hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah sehingga tidak sempat mengawasi pergaulan dan tumbuh kembang putra putrinya.
                Berbagai penelitian yang dilakukan di berbagai negara mengukuhkan temuan bahwa waktu antara pulang sekolah dan makan malam adalah waktu paling rawan. Jumlah pelanggaran dan kekerasan terbesar yang terjadi pada diri remaja ditemukan dalam rentang waktu ini. Termasuk penggunaan narkoba dan minuman keras.
                Penelitian lainnya secara konsisten menemukan bahwa anak yang kegiatan sehari-harinya sangat kurang mendapat perhatian dari orangtuanya akan lebih cenderung merokok, minum alkohol atau mencoba narkoba di usia yang lebih dini.
Pentingnya kerja sama antara sekolah dan orangtua
Kecenderungan anak terkena narkoba atau terlibat pergaulan buruk kini harus lebih diwaspadai karena Survei Faktor Protektif (YCAB, 2005) menemukan hampir satu dari tiga keluarga di Jakarta yang tidak tahu menahu kegiatan anaknya sehari-hari! Bagaimana dengan keluarga di daerah …. ?
Dalam studi ini juga ditemui bahwa orangtua yang mengetahui kegiatan anaknya dapat mengurangi risiko seorang anak menggunakan narkoba dibanding kelompok orangtua yang tidak tahu menahu kegiatan anaknya.
Di rumah anak mendapat pendidikan baik dan berasal dari keluarga berperilaku baik memiliki teman berkelakuan buruk lama kelamaan akan ketularan berkelakuan buruk. Pengaruh lingkungan sangatlah kuat.
Perpustakaan merupakan wahana rekreasi intelektual siswa. Dengan membaca mereka mampu menumbuhkan potensinya. Sudah waktunya sekolah memperhatikan koleksi bacaan perpustakaannya. Biarkan siswa mengajukan bahan bacaan yang ingin dibaca dan dipelajari sesuai dengan minatnya. Dengan terpenuhinya kebutuhan bacaan siswa, mampu menumbuhkan keinginan membaca dan memerdekakan potensinya. Serta mengembangkan minatnya.
Berdasarkan pengalaman penulis selama ini; anak-anak yang suka nongkrong omong kosong tanpa jelas pembahasan obrolannya pada jam-jam istirahat, ditanya minatnya kemudian ditawari bacaan sesuai minatnya, sebagian tongkrongannya pindah ke perpustakaan. Sehingga sebagian besar energinya mampu terserap untuk kegiatan positif di sekolah. Denagn harapan mampu berkembang dengan baik di luar sekolah. Yang sebagian lagi ……
Pada awalnya mereka hanya membaca bacaan ringan lama kelamaan minat baca mereka meningkat ke bahan bacaan yang lebih baik dan lebih berbobot, mereka membentuk kelompok-kelompok sesuai minatnya. Berbaur dengan teman lain jurusan. Bahagia sekali melihatnya.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat kecewa dengan salah seorang siswa saya, sepengetahuan saya, guru-guru  dan teman-temannya, dia adalah anak yang baik, namun karena selama PSG bergaul dengan lingkungan yang buruk dan kurangnya  control dari orangtua dan guru, memiliki kebiasaan baru “merokok”. Namun karena belum parah sudah ketahuan serta mau diingatkan serta mau berubah. Alhamdulillah sekarang sudah kembali meninggalkan kebiasaan buruknya. Sudah kembali ke jalan yang benar. Dia sudah kembali pada kebiasaan lama suka membaca dan belajar terutama belajar hidup dalam arti yang sebenarnya.
Jika ada waktu luang sering kami bahas mengapa bisa terjadi, akibat lingkungan berkebiasaan buruk seorang anak yang baik lama-lama ikut-ikutan berkelakuan buruk.
Kebiasaan baik yang sudah bersemi di sekolah jika tidak ada control pergaulan dari orangtua akan berakibat buruk bagi tumbuh kembang anak. Sudahkah anda mengontrol pergaulan Anda dan putra-putri Anda?

NGE-BLOG UPAYA MENGEMBANGKAN SEMANGAT BERBAGI SISWA


Beberapa minggu ini ada kegiatan yang harus kami lakukan bersama-sama siswa, salah satunya upaya mendaur ulang limbah. Baik limbah organik maupun anorganik. Menyenangkan sekali ada beberapa siswa mempunyai ide kreatif dalam mendaur ulang limbah. Akhirnya kami beradu kreatifitas, inilah senang dan bahagianya menjadi guru.
Macam-macam limbah berdasarkan sumbernya yang sedang kami olah adalah: Limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industry, limbah perkantoran dan limbah pasar.
a. Limbah pertanian:
Kulit padi / berambut ; kami coba olah menjadi pupuk bokhasi dicampur dengan limbah peternakan (kotoran hewan) dan limbah industri kayu (tahi grajen) serta limbah pabrik gula berupa tetes. Untuk mempercepat proses fermentasinya kami manfaatkan EM4.
Bokhasi inilah yang nantinya kita pakai sebagai media tanam sirih merah, jahe merah, jambu merah dll supaya tumbuh subur sehingga bisa cepat dibagi. Meskipun sekolah kami bukan sekolah pertanian tidak ada salahnya kalau kami berupaya berkebun dan bertani organik. Tidak merusak tekstur tanah.


b. Limbah rumah tangga:
Limbah organik dari dapur; berupa kulit buah kami coba buat pembersih kamar mandi dengan menambah gula merah dan air. Sebelum diproses kulit buah dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, dicampur kemudian dibiarkan selama 3 bulan (lama ya) oleh karena itu kami terus berupaya mencari solusi untuk mempercepat proses fermentasinya.
Limbah dapur juga kami olah menjadi pupuk bokhasi dengan batuan EM4. Meskipun hasilnya belum terlalu kelihatan, namun semangat anak-anak untuk mengembangkan pupuk organik sangat bagus. Ada beberapa siswa yang orangtuanya sudah beralih ke pertanian organik dan sudak melihat manfaatnya.
Ada limbah dapur yang akan kami praktekkan; mengolah air kelapa dan limbah industri tahu menjadi nata de-coco dan nata de-soya.
Ada lagi mengolah kulit telur menjadi hiasan dinding.
c. Limbah industri
Salah satu upaya yang sudah bisa kita lakukan mengolah limbah indutri penggergajian kayu menjadi kaligrafi serta beberapa permainan edukatif. Selain diolah menjadi pupuk bokhasi.
d. Limbah pasar:
Ada sekelompok siswa yang berupaya mengolah limbah pasar menjadi irus dan jebor untuk mengambil air dari batok kelapa. Serta memanfaatkan gerinda sekolah dengan membuat gantungan kunci dari batok kelapa.
Kelompok yang lain belajar mengolah limbah organik pasar menjadi pupuk organik.
e. Limbah kantor atau limbah perpustakaan.
Salah satu yang bias kita manfaatkan adalah kertas. Mengubah bubur kertas menjadi permainan edukatif, gantungan kunci , hiasan dinding, hiasan kulkas dll.
Kelompok yang lain membuat beberapa peralatan rumah tangga dari kertas Koran bekas.
Setelah berhasil berkarya dan berinovasi, waktunya mendokumentasikan karya siswa. Salah satu cara yang kami anggap paling baik adalah membangun blog kreatifitas siswa. Tak lupa masing-masing siswa harus mampu berupaya membangun blognya sendiri. Ada banyak hambatan yang kami hadapi, salah satunya belum adanya akses internet gratis di sekolah sehingga kami terpaksa berjalan tertatih-tatih. Menunggu kesempatan ke warnet.
Karena kami masih pemula harus sabar dalam proses pengolahan dan berupaya meneliti serta berjuang untuk terus menerus belajar. Oleh karena itu kami kembangkan semangat berbagi dengan presentasi di dunia nyata dan ngeblog di dunia maya. Dengan menuliskan idenya diblog dan blogwalking diantara siswa menumbuhkan semangat berbagi dan menumbuhkan inovasi. Kami berjuang dan belajar untuk mengembangkan semangat berbagi, bukan untuk bersaing. Kita dilahirkan di dunia bukan untuk bersaing melainkan untuk saling melengkapi. Di era global ini kita bisa berbagi ilmu di dunia nyata dan dunia maya. Sungguh bahagia sekali.

Sirih Merah Sebagai Penghambat Penuaan Dini


Akhirnya rencana berbagi sirih merah tahab 2 selesai sudah, lega rasanya. Hutang janji pada beberapa teman, saudara dan siswa serta tetangga selesai sudah. Harapan ke depan semoga sirih merah semakin banyak dimiliki warga masyarakat.
            Munculnya khasanah sirih merah dalam khasanah pengobatan herbal sudah selayaknya kita sambut dengan positif. Sirih merah selain cantik dipandang mata sebagai tanaman hias eksotik, juga bermanfaat sebagai tanaman obat pembasmi berbagai jenis penyakit.
            Ada beberapa penderita diabetis militus yang sudah divonis amputasi bisa sembuh berkat sirih merah. Oleh karena itu sudah waktunya kita berbagi berbagai tanaman herbal.
            Sirih merah juga mampu menghambat penuaan dini. Ini salah satu resep yang saya peroleh dari buku karya Bapak Bambang Sudewo, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Untuk menghambat penuaan dini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi ramuan yang terdiri dari 6 lembar daun sirih merah, 10 buah biji kurma, 100 gram kacang hijau, 40 gram ginseng talinum, 2 sendok makan madu, dan 2 sendok makan perasan jeruk nipis. Semua bahan direbus dengan 4 gelas air sisakan  2 gelas (kecuali perasan jeruk nipis dan madu). Masukkan madu dan perasan jeruk nipis aduk rata, minum satu gelas pada pagi hari dan sore hari selama 1 bulan.
            Saat ini beberapa teman dan saudara  penderita diabet sudah mulai merasakan manfaat rebusan sirih merah. Semoga  kita punya waktu untuk berbagi dan terus berbagi, terutama berbagi bibit tanaman herbal,  dengan harapan dimasa depan kita semua selalu sehat dengan ramuan herbal. Amin.
            Salah satu yang perlu diperhatikan adalah media tanam sirih merah. Sebaiknya di tanam dalam media organik, tanah yang dicampur dengan pupuk bokhasi. Lebih segar dan sehat. Hindari penggunaan pupuk anorganik.