NGE-BLOG UPAYA MENGEMBANGKAN SEMANGAT BERBAGI SISWA


Beberapa minggu ini ada kegiatan yang harus kami lakukan bersama-sama siswa, salah satunya upaya mendaur ulang limbah. Baik limbah organik maupun anorganik. Menyenangkan sekali ada beberapa siswa mempunyai ide kreatif dalam mendaur ulang limbah. Akhirnya kami beradu kreatifitas, inilah senang dan bahagianya menjadi guru.
Macam-macam limbah berdasarkan sumbernya yang sedang kami olah adalah: Limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industry, limbah perkantoran dan limbah pasar.
a. Limbah pertanian:
Kulit padi / berambut ; kami coba olah menjadi pupuk bokhasi dicampur dengan limbah peternakan (kotoran hewan) dan limbah industri kayu (tahi grajen) serta limbah pabrik gula berupa tetes. Untuk mempercepat proses fermentasinya kami manfaatkan EM4.
Bokhasi inilah yang nantinya kita pakai sebagai media tanam sirih merah, jahe merah, jambu merah dll supaya tumbuh subur sehingga bisa cepat dibagi. Meskipun sekolah kami bukan sekolah pertanian tidak ada salahnya kalau kami berupaya berkebun dan bertani organik. Tidak merusak tekstur tanah.


b. Limbah rumah tangga:
Limbah organik dari dapur; berupa kulit buah kami coba buat pembersih kamar mandi dengan menambah gula merah dan air. Sebelum diproses kulit buah dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, dicampur kemudian dibiarkan selama 3 bulan (lama ya) oleh karena itu kami terus berupaya mencari solusi untuk mempercepat proses fermentasinya.
Limbah dapur juga kami olah menjadi pupuk bokhasi dengan batuan EM4. Meskipun hasilnya belum terlalu kelihatan, namun semangat anak-anak untuk mengembangkan pupuk organik sangat bagus. Ada beberapa siswa yang orangtuanya sudah beralih ke pertanian organik dan sudak melihat manfaatnya.
Ada limbah dapur yang akan kami praktekkan; mengolah air kelapa dan limbah industri tahu menjadi nata de-coco dan nata de-soya.
Ada lagi mengolah kulit telur menjadi hiasan dinding.
c. Limbah industri
Salah satu upaya yang sudah bisa kita lakukan mengolah limbah indutri penggergajian kayu menjadi kaligrafi serta beberapa permainan edukatif. Selain diolah menjadi pupuk bokhasi.
d. Limbah pasar:
Ada sekelompok siswa yang berupaya mengolah limbah pasar menjadi irus dan jebor untuk mengambil air dari batok kelapa. Serta memanfaatkan gerinda sekolah dengan membuat gantungan kunci dari batok kelapa.
Kelompok yang lain belajar mengolah limbah organik pasar menjadi pupuk organik.
e. Limbah kantor atau limbah perpustakaan.
Salah satu yang bias kita manfaatkan adalah kertas. Mengubah bubur kertas menjadi permainan edukatif, gantungan kunci , hiasan dinding, hiasan kulkas dll.
Kelompok yang lain membuat beberapa peralatan rumah tangga dari kertas Koran bekas.
Setelah berhasil berkarya dan berinovasi, waktunya mendokumentasikan karya siswa. Salah satu cara yang kami anggap paling baik adalah membangun blog kreatifitas siswa. Tak lupa masing-masing siswa harus mampu berupaya membangun blognya sendiri. Ada banyak hambatan yang kami hadapi, salah satunya belum adanya akses internet gratis di sekolah sehingga kami terpaksa berjalan tertatih-tatih. Menunggu kesempatan ke warnet.
Karena kami masih pemula harus sabar dalam proses pengolahan dan berupaya meneliti serta berjuang untuk terus menerus belajar. Oleh karena itu kami kembangkan semangat berbagi dengan presentasi di dunia nyata dan ngeblog di dunia maya. Dengan menuliskan idenya diblog dan blogwalking diantara siswa menumbuhkan semangat berbagi dan menumbuhkan inovasi. Kami berjuang dan belajar untuk mengembangkan semangat berbagi, bukan untuk bersaing. Kita dilahirkan di dunia bukan untuk bersaing melainkan untuk saling melengkapi. Di era global ini kita bisa berbagi ilmu di dunia nyata dan dunia maya. Sungguh bahagia sekali.

2 komentar:

bhogey mengatakan...

wah adek kecil ni kelas brp ni??

Puspita mengatakan...

Mereka kelas XI

Posting Komentar