Sirih Merah Sebagai Penghambat Penuaan Dini


Akhirnya rencana berbagi sirih merah tahab 2 selesai sudah, lega rasanya. Hutang janji pada beberapa teman, saudara dan siswa serta tetangga selesai sudah. Harapan ke depan semoga sirih merah semakin banyak dimiliki warga masyarakat.
            Munculnya khasanah sirih merah dalam khasanah pengobatan herbal sudah selayaknya kita sambut dengan positif. Sirih merah selain cantik dipandang mata sebagai tanaman hias eksotik, juga bermanfaat sebagai tanaman obat pembasmi berbagai jenis penyakit.
            Ada beberapa penderita diabetis militus yang sudah divonis amputasi bisa sembuh berkat sirih merah. Oleh karena itu sudah waktunya kita berbagi berbagai tanaman herbal.
            Sirih merah juga mampu menghambat penuaan dini. Ini salah satu resep yang saya peroleh dari buku karya Bapak Bambang Sudewo, Basmi Penyakit dengan Sirih Merah. Untuk menghambat penuaan dini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi ramuan yang terdiri dari 6 lembar daun sirih merah, 10 buah biji kurma, 100 gram kacang hijau, 40 gram ginseng talinum, 2 sendok makan madu, dan 2 sendok makan perasan jeruk nipis. Semua bahan direbus dengan 4 gelas air sisakan  2 gelas (kecuali perasan jeruk nipis dan madu). Masukkan madu dan perasan jeruk nipis aduk rata, minum satu gelas pada pagi hari dan sore hari selama 1 bulan.
            Saat ini beberapa teman dan saudara  penderita diabet sudah mulai merasakan manfaat rebusan sirih merah. Semoga  kita punya waktu untuk berbagi dan terus berbagi, terutama berbagi bibit tanaman herbal,  dengan harapan dimasa depan kita semua selalu sehat dengan ramuan herbal. Amin.
            Salah satu yang perlu diperhatikan adalah media tanam sirih merah. Sebaiknya di tanam dalam media organik, tanah yang dicampur dengan pupuk bokhasi. Lebih segar dan sehat. Hindari penggunaan pupuk anorganik.




3 komentar:

SAWALI TUHUSETYA mengatakan...

wah, saya malah baru tahu kalau sisir merah itu sangat besar manfaatnya sbg resep tradisional yang bebas dari reduksi bahan kimia. kira2 mudah atau sulit utk mendapatkannya, mbak?

Anonim mengatakan...

Inikah blog barunya iBu?
Katanya saya dikasih sirihnya bu? :)

Puspita mengatakan...

@Sawali Tuhusetya; tehnik pembibitannya mudah. Dirumah sudah saya persiapkan lagi untuk dibagi. Andai bisa dikirim via email pasti saya kirimi dengan harapan bisa dibagi pada masayarakat sekitar.

@demoffy; sebenarnya bukan ini, masih dipersiapkan, sayang sekali pakarnya sudah pada lulus jadi harus sabar mendesainnya. Ibu ingin secepatnya kirim ke barong. Bagaimana caranya? Ambil ke sekolah?.

Posting Komentar