Kebahagiaan Seorang Guru


Kebahagiaan bersifat sangat subyektif. Kebahagiaan dapat terkait dengan tercapainya suatu keinginan atau kebutuhan kita. Tetapi kebahagiaan seorang guru sangat terkait dengan tanggung jawabnya mendidik dan mengajarkan nilai-nilai penting, inspiratif dan inovatif terhadap para siswanya.
Seorang guru bahagia karena ia mencintai profesi sebagai pendidik. Ia mendapatkan kepuasan tersendiri ketika dapat mendidik para murid, walaupun mungkin kehidupan pribadi mereka sederhana dan jauh dari kemewahan. Seorang guru akan jauh lebih bahagia, jika apa yang telah mereka lakukan tak hanya membuat para murid pintar melainkan menginspirasi bahkan menggerakkan para murid untuk mengubah diri mereka menjadi lebih baik.


Tanggung jawab seorang guru bukanlah sekedar menjelaskan subyek atau materi pelajaran, melainkan memberikan contoh sikap bahwa kemauan untuk terus belajar dapat meningkatkan kreatifitas dan memaksimalkan potensi diri.  Seorang guru akan semakin bahagia jika mampu menginspirasi para siswa belajar lebih giat. Berjuang menjadi seorang pembelajar. Menumbuh kesadaran para siswanya betapa pentingnya belajar. Belajar di sekolah maupun belajar pada sekolah kehidupan yang sesungguhnya.
Guru yang bahagia adalah guru yang terus memperkaya ilmu pengetahuannya. Dengan demikian ia dapat mengkreasikan metode mengajar, sehingga para murid dapat dengan mudah menyerap ilmu pengetahuan yang ia sampaikan. Semakin luas ilmu yang ia miliki, semakin mudah baginya mengubah kesulitan hidup menjadi anugrah yang membahagiakan.
Rasa syukur yang besar terhadap Tuhan YME mendatangkan keindahan dan kebahagiaan. Rasa syukur membuat guru lebih bahagia, karena rasa syukur itu membuatnya dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada para muridnya. Ia akan lebih bahagia jika ilmu pengetahuan yang ia sampaikan menginspirasi para muridnya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan ilmu pengetahuan tersebut.
Seorang guru akan bahagia jika tidak membebani hidupnya dengan orientasi mendapatkan imbalan. Ia bahagia karena tidak pernah mengharap balas jasa dari murid atas semua yang diberikannya. Ia sudah cukup senang dapat mengabdikan diri untuk membentuk para tunas bangsa menjadi sumber daya manusia yang kreatif, inovatif dan berkualitas.


Guru akan bahagia jika berhasil membangkitkan semangat para murid yang nyaris terpuruk karena kehilangan jati diri. Untuk semua itu ia akan rela melakukan apapun, walaupun harus menghadapi banyak kesulitan. Mendampingi dan membentuk anak-anak didik menjadi tegar dan optimis, baginya jauh lebih menyenangkan dibandingkan apapun juga.
Seorang guru bahagia, jika ia menjadi diri sendiri. Ia bebas berekspresi sebagai diri sendiri dalam menyampaikan ilmu pengetahuan agar terserap dan bermanfaat bagi anak didiknya. Ia akan berbahagia jika etika yang ia tunjukkan itu dapat menumbuhkan keberanian para murid untuk menjalani kehidupan dengan jujur dan menghargai diri sendiri. Percaya bahwa setiap anak dilahirkan special. Serta berhasil mengoyak keyakinan bahwa kemampuan diri siswa terbatas.
Guru bahagia karena ia mencintai murid-muridnya, bagaimanapun keadaan mereka. Tanpa melihat asal-usulnya begitu juga penampilan fisiknya. Ia menikmati saat bersama-sama berjuang melawan keterbatasan diri dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti.
Guru yang bahagia adalah guru yang terus memperkaya ilmu pengetahuannya. Dengan demikian ia dapat mengkreasikan metode mengajar, sehingga para murid dapat dengan mudah menyerap ilmu pengetahuan yang ia sampaikan. Semakin luas ilmu yang ia miliki, semakin mudah baginya mengubah kesulitan hidup menjadi anugrah yang membahagiakan. Berani mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.
Seorang guru bahagia, karena kehidupannya berjalan seimbang. Keseimbangan tersebut dikarenakan ia mampu memanajemen waktu. Ia dapat menggunakan waktu secara efektif dan proprosional untuk diri sendiri, keluarga, profesi, kegiatan sosial (baik offline maupun online), belajar dan beribadah.
Sumber kebahagiaan seorang guru berasal dari dalam dirinya sendiri. Di dalam jiwa. Ia bahagia ketika mampu menginspirasikan harapan, kebahagiaan, kekuatan sekaligus nilai-nilai moralitas dan etika kepada generasi masa depan. Ia akan lebih bahagia jika para anak didik itu mampu meraih mimpinya dan hidup bahagia.
Hidup guru Indonesia!.


ANEKA TIP MERAMU DAUN SIRIH MERAH UNTUK MEMBASMI ANEKA PENYAKIT


a. Rebusan daun sirih Merah
Petik 3 – 5 lembar daun sirih merah pilih yang berwarna merah tua serta bentuknya lebar dan tebal. Cuci bersih daun sirih merah tersebut menggunakan air mengalir secara berulang. Iris kecil-kecil daun sirih merah dengan air 3 gelas sisanya 1,5 gelas. Diminum 2 – 3 kali sehari. Sekali minum 0,5 gelas. Bagi penderita penyakit berat dianjurkan meminum ramuan ini selama dua minggu berturut-turut.

b. Teh Celup Daun Sirih Merah
Daun sirih merah yang cukup tua dicuci bersih, diiris kecil-kecil. Dijemur sampai kering, kemudian diremas-remas dengan tangan sampai hancur (menjadi bubuk kasar). Agar rasanya lebih segar, bisa ditambahkan the hijau dan bunga melati kering. Selanjutnya, bubuk daun tersebut dimasukkan ke dalam kantung the celup. Pemakaiannya sama dengan the celup pada umumnya, yakni diseduh dan diminum selagi hangat.

c. Daun sirih Merah Instan
Daun sirih merah kering sebanyak 50 gram direbus dengan air 3 gelas sampai mendidih. Maukkan gula putih 200 gram dan air perasan jeruk nipis 4 sendok makan. Perebuasan terus dilakukan pada suhu ± 1500 C hingga mengkristal. Setelah dingin diblender hingga lembut. Simpan didalam toples kaca atau plastic tertutup rapat. Ramuan instant ini siap dikonsumsi dengan dosis 2-3 sendok the diseduh dengan air mendidih.

Ternyata masih banyak yang belum tidak mengenal sirih merah. Padahal sirih merah sangat banyak kasiatnya untuk mengobati beberapa penyakit. Cara menanamnya mudah tehnik perbanyakannyapun mudah. Salah satu tehnik yang paling baik menurut pengalaman saya adalah runduk batang.
Tehnik perbanyakan / Pembibitan sirih merah. runduk batang merupakan perbanyakan/pembibitan sirih merah dengan tingkat keberhasilan hampir 100%, dalam waktu ± 1 bulan sudah mampu dipisahkan dari tanaman induk. Oleh karena tiu sebaiknya kita gunakan tehnik ini untuk mempercepat pembibitan.
Letakkan tanaman induk diantara beberapa pot yang telah diisi media tanam kemudian batang sirih dirundukkan, tutup batang dengan tanah, hilangkan daun pada batang yang ditutup tanah, tunggu ± 1 bulan kemudian pisahnya. Siap untuk dibagikan, jika ingin berbagi.
Foto diatas bibit sirih merah yang sedang menunggu orangtua asuhnya.

Sumber Bambang Sudewo, Basmi penyakit Dengan Sirih Merah, 2009, PT. Agromedia Pustaka. serta Pengalaman pribadi.

Nge-Blog Upaya Mengurangi Trauma Kejiwaan Siswa


Pada awal semester satu tahun ajaran 2009-2010, seperti biasa setelah selesai masa liburan saya kembali melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar. Pada saat masuk ke dalam kelas XI ada sesuatu yang berbeda pada Udin, saya bisa merasakan suasana hatinya yang tidak nyaman karena selama ini Udin penuh semangat setiap kali kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam hati saya bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?
Pada akhir pembelajaran baru saya tegur, “Ada apa?”
“Kecewa pada nilai raport saya.”, jawabnya tanpa semangat.
“Nilai Fisika dan IPA?”
“Bukan!”
“Kapan-kapan kita bahas permasalahan ini. Jangan kotori kelasmu dengan aura kekesalan yang terpancar dari tubuhmu. Kacau. “
“Baik bu”. Jawabnya, saya melihat ada sedikit berkurang mendung di wajahnya.
Tanpa terasa seminggu telah berlalu. Kembali saya masuk ke kelas XI. Mendung di wajah Udin sudah semakin banyak berkurang. Saya senang sekali. Proses belajar mengajar kali ini membahagiakan sekali. Waktu dua jam terasa cepat berlalu.
Pada saat keluar ruang kelas. Tiba-tiba Udin titip pesan ke saya.
“Jika ada waktu buka blog saya. Ibu akan mengetahui permasalahan saya beberapa minggu kemarin. Janji ”.
“Pasti . ya …. ya ibu janji!”.
Siang itu juga saya buka blog Udin. Akhirnya terjawab sudah semua permasalahannya. Saya baca curhanya. Blognyapun juga banyak perubahan. Semakin enjoy dan kerasan saja membaca posting-postingannya.
Ternyata Udin kecewa pada salah satu guru yang member nilai 7 di raportnya pada salah satu bisang study pavoritnya. Sejak kelas satu SD dia tidak pernah mendapatkan nilai 7 pada bidang studi tersebut karena dia merasa bisa dan mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru padanya. Selama ini dia selalu mendapat nilai minimum 8 di raport.
Pada akhir semester 2 tahun ajaran 2008-2009 guru pengajar sebenarnya pensiun kemudian ditugaskan guru lain sebagai pengganti . Beliau hanya mengajar selama satu bulan tanpa ditinggali data nilai siswa sebelumnya oleh guru yang sudah purna. Sehingga peristiwa ini terjadi. Udin hanya mendapatkan nilai 7. Hal ini menimbulkan trauma kejiwaan. Pada diri Udin.
Sebenarnya ada Udin-Udin yang lain. Beberapa mampu membangun blog dan menuliskan apa saja yang menjadi permasalahannya selama ini. Sehingga mampu melonggarkan perasaannya. Dengan menuliskan perasaanya di dalam blog dan dikomentari beberapa orang yang dia harapkan mampu mengurangi trauma kejiwaan siswa, karena merasa ada yang memperhatikannya.
“Terima kasih bu”. Saya hanya tersenyum membaca sms dari Udin di Hp saya.
“Sama-sama”, balas saya.
“Terima kasih, sudah disarankan ngeblog. Semoga hidup ibu penuh makna. Amin”, kembali Udin membalas.
“ Terima kasih doanya”, jawab saya dengan penuh rasa haru.
Tanpa disadari Udin telah memberi pembelajaran baru padaku. Saat ini Udin mampu membangun blognya, menuliskan dan menceritakan semua kegiatan yang dilakukannya. Saya mengamati kejiwaan Udin semakin stabil. Ternyata ngeblog mampu mengurangi trauma kejiwaan siswa.
Saat ini setiap kali ada siswa bermasalah dan punya keinginan menyelesaikan permasalahnya salah satu upaya yang saya lakukan. Menyarankan menulis curhatnya di blog. Sehingga saya bisa membaca, memahami permasalahannya dan membantu mencari solusinya bersama-sama.